Kesalahan Mendidik Anak Usia Pra-Sekolah
Kesalahan
|
Seharusnya
| |
1
| Tidak memperhatikan tauhid anak | Anak usia pra-sekolah bisa diajarkan pertanyaan mendasar tentang siapa Robmu, siapa Nabimu, apa agamamu, Allah berada di ‘Arsy, dll |
2
| Tidak memperhatikan ibadah anak | Anak usia pra-sekolah bisa diajarkan tata cara wudhu dan solat yang benar sesuai contoh Nabi |
3
| Mendoakan keburukan pada anak saat marah | Tetap mendoakan kebaikan, kerana boleh jadi doa itu dikabulkan |
4
| Tidak membantu is3 dalam mendidik anak, hanya menyerahkan tanggung jawab begitu saja | Mendidik anak hukumnya wajib, sehingga harus mempergauli dan menyediakan waktu khusus untuk mereka |
5
| Menjauhi anak dengan alasan pekerjaan, atau bahkan dakwah sekalipun | Tanyakan kepada diri anda, kebaikan apa yang sudah diajarkan setiap hari |
6
| Menutup diri dari anak-anak, tidak mendengar pendapat dan permasalahan mereka | Jadikanlah saat berkumpul menjadi menyenangkan, terbuka dan lapang dada |
7
| Kurang memperhatikan program/jadwal pendidikan anak | Disiplin dengan program/jadual pendidikan yang telah ditetapkan |
8
| Tidak meniatkan apa pun saat mendidik | Niatkanlah dengan banyak hal seperti berharap pahala amal jariah dan mengembalikan kemuliaan islam |
9
| Melupakan keteladanan para salaf dalam materi pendidikan | Niatkan dan teladani para sahabat, para ulama dan orang-orang soleh dalam memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu, sehingga anak-anak kita boleh meneladani para panutan tersebut |
10
| Mendidik anak dengan televisi | Dewasa ini, televisi menjadikan sarang kebobrokan moral, jauhkanlah dari keluarga kita |
11
| Tidak meng-update metode pembelajaran | Ikutilah perkembangan baru dalam pendidikan sebagai tambahan dari teori dan metode dasar pendidikan yang telah diketahui |
12
| Tidak memberikan keteladanan orang tua | Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, berikanlah keteladanan |
13
| Tidak memperhatikan perkembangan anak menurut usia mereka | Faham dan mengerti tabiat pada fase-fase umur anak |
14
| Meremehkan, mencela dan merendahkan mereka | Mempergauli dengan baik serta menghormati sebagaimana anak yang sudah besar |
15
| Terlalu sering menghukum, terutama hukuman fisik | Sering memotivasi, memberi semangat, dan hadiah dengan cara beragam. Jika memukul mereka karena meninggalkan solat baru boleh dilakukan setelah mereka berumur 10 tahun. Tentu memukul mereka saat berumur kurang dari 10 tahun karena perkara itu merupakan perbuatan zalim. Wallohu a’lam |
16
| Mengritik di depan anak yang lain secara terus menerus | Bila anak salah, perbetulkan secara khusus ketika sendiri |
17
| Selalu mengingatkan kekurangan dan tidak pernah memuji | Memujinya di depan anak yang lain karena kebaikan yang dikerjakan agar dicontoh anak yang lain dan mendoakan kebaikan baginya |
18
| Mengerjakan segala pekerjaan anak (baik dikerjakan sendiri atau pembantu) dan tidak membiasakannya mandiri/berdikari | Membiasakan anak untuk mengurus diri sendiri, seperti pakaiannya, kamarnya, buku-bukunya, dan memujinya atas perbuatan itu |
19
| Tidak memperhatikan kebersihan anak | Membiasakan anak selalu menjaga kebersihan, seperti gigi, kamar, dan barang-barangnya |
20
| Kurang memperhatikan ‘fastabiqul khoirot’ (berlomba-lomba dalam kebaikan) antar anak | ‘Fastabiqul khoirot’ akan mendorong semangat berbuat kebaikan yang lebih, sembari diberikan motivasi pahala dan surga |
21
| Tidak mengetahui dan menumbuhkembangkan potensi anak | Meneliti kecenderungan dan cita-cita anak serta memberikan kesempatan untuk mengembangkannya |
22
| Tidak mengajaknya bertemu dengan para tokoh yang memiliki keutamaan | Mengajaknya berkunjung ke tempat orang-orang soleh agar boleh turut mengambil faedah |
23
| Tidak memberikan tempat pribadi bagi anak | Memberikan tempat khusus atau kamar bagi anak yang di dalamnya diletakkan segala miliknya |
24
| Meremehkan kemampuan seni anak | Memberikan buku-buku cerita, buku gambar, peralatan mewarnai, dsb |
25
| Hanya menggunakan sarana ‘hardcopy’ | Gunakan juga sarana modern, seperti video dan software yang mendidik |
26
| Tidak membiasakan anak di atas sunnah | Membiasakan doa-doa yang diajarkan nabi dalam segala keadaan, misal doa keluar dan masuk rumah, doa akan dan bangun tidur, doa sebelum dan sesudah makan, dan doa serta adab lainnya. |
27
| Menjadikan kepergian dan kedatangan anak adalah hal yang biasa tanpa perasaan kasih sayang atau bahagia | Membiasakan anak untuk pamitan dan menyambut kedatangannya dengan bahagia |
28
| Bersikap keras terhadap anak | Luangkan waktu bermain dengan anak meskipun sebentar agar lebih mendekatkan |
29
| Tidak membiasakan ruqyah syar’iyyah saat akan tidur | Membiasakan ruqyah syar’iyyah dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, meniupnya ke kedua telapak tangan lalu mengusapkan ke seluruh tubuh anak yang bisa dijangkau, 3 kali (Muttafaqun ‘alaih) |
30
| Tidak pernah mencium saat tidur | Mencium saat tidur merupakan wujud kasih sayang pada anak |
31
| Suami-istri bertengkar di depan anak | Jangan lakukan, anak tidak akan menghargai karisma orang tua |
32
| Membela anak yang salah | Jangan membela anak yang salah, ajarkan anak untuk mengakui kesalahan |
33
| Berjalan sendiri-sendiri | pegang tanggannya saat jalan bersama. Hal ini akan menambah kedekatan
http://abumuhammadblog.wordpress.com/
|